assalamualaikum Pictures, Images and Photos

Jamaah


Tempat ke2 Masjid terbaik Daerah Hulu Selangor 2011

Tempat ke2 Masjid terbaik Daerah Hulu Selangor 2011
;
;
MASJID AR-RAHMAH, Sg. Buaya
Sangat memerlukan dana bagi menampung pengajian , maintanence dan pembangunan demi kelangsungan agenda pengislahan dan dakwah kami :
Disalur terus :
1- Sdr. Wan Hairul Anuar (Nazir) - 019 335 0466
2- Sdr. Norhisham (Bendahari) - 019 213 1405
3- Affin Islamik Bank (Rawang) - Acc. No. 105430000711

SURAU AL-IKHWAN, Bdr. Sg. Buaya
Sangat memerlukan dana bagi menampung pengajian , maintanence dan pembangunan demi kelangsungan agenda pengislahan dan dakwah kami :
Disalur terus :
1- Tn. Hj. Abd. Rahman (Pengerusi) - 019 303 7383
2- Sdr. Yazid Adam (Bendahari) - 013 609 2972
3- Bank Muamalat (Rawang) - Acc. No. 12010000718711

Kuliah Maghrib Bulanan Masjid Ar-Rahmah pimpinan Al-Fadhil Ustaz Awang Mamat (JAKIM) setiap Isnin minggu ke 3 setiap bulan bermula malam ini Isnin 18.10.2010

Isnin, 27 Disember 2010

Fatimah binti Rasulullah saw

Oleh : naruto

Pemimpin wanita pada masanya ini adalah pui ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya adalah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid.

Sesungguhnya allah Subhanahu wa ta'ala menghendaki kelahiran Fathimah yang mendekati tahun ke 5 sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai menengah ketika terjadi perselisiha antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka'abah diperbaharui.

Dengan kecerdasan akalnya beliau mampu memecahkan persoalan yang hampir menjadikan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di Makkah.

Kelahiran Fahimah disambut gembira oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama Fathimah dan julakannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya adalah Ummu Abiha (Ibu dari bapaknya).

Ia putri yang mirip dengan ayahnya, Ia tumbuh dewasa dan ketika menginjak usia 5 tahun terjadi peristiwa besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang diemban oleh ayahnya. Dan ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya.sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya Khadijah. Ia sangat pun sedih dengan kematian ibunya.

Pada saat kaum muslimin hijrah ke madinah, Fathima dan kakanya \ummu Kulsum tetap tinggal di Makkah sampai Nabi mengutus orang untuk menjemputnya.Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar, para sahabat berusaha meminag Fathimah.

Abu Bakar dan Umar maju lebih dahulu untuk meminang tapi nabi menolak dengan lemah lembut.Lalau Ali bin Abi Thalib dating kepada Rasulullah untuk melamar, lalu ketika nabi bertanya,

"Apakah engkau mempunyai sesuatu ?", Tidak ada ya Rasulullah," jawabku. " Dimana pakaian perangmu yang hitam, yang saya berikan kepadamu," Tanya beliau. " Masih ada padaku wahai Rasulullah," jawabku. "Berikan itu kepadanya (Fatihmah) sebagai mahar,".kata beliau.

Lalu ali bergegas pulang dan membawa baju besinya, lalu Nabi menyuruh menjualnya dan baju besi itu dijual kepada Utsman bin Affat seharga 470 dirham, kemudian diberikan kepada Rasulullah dan diserahkan kepada Bilal untuk membeli perlengkapan pengantin.

Kaum muslim merasa gembira atas perkawinan Fathimah dan Ali bin Abi Thalib, setelah setahun menikah lalu dikaruniai anak bernama Al- Hasan dan saat Hasan genap berusia 1tahun lahirlah Husein pada bulan Sya'ban tahun ke 4 H. pada tahun kelima H ia melahirkan anak perempuan bernama Zainab dan yang terakhir benama Ummu Kultsum.

Rasullah sangat menyayangi Fathimah, setelah Rasulullah bepergian ia lebih dulu menemui Fathimah sebelum menemui istri istrinya. Aisyah berkata ," Aku tidak melihat seseorang yang perkataannya dan pembicaraannya yang menyerupai Rasulullah selain Fathimah, jika ia dating mengunjungi Rasulullah, Rasulullah berdiri lalu menciumnya dan menyambut dengan hangat, begitu juga sebaliknya yang diperbuat Fathimah bila Rasulullah dating mengunjunginya.".

Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya kepada putrinya takala diatas mimbar:" Sungguh Fathima bagian dariku , Siapa yang membuatnya marah bearti membuat aku marah". Dan dalam riwayat lain disebutkan," Fathimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti.".

Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam menjalankan haji wada' dan ketika ia melihat Fathima, beliau menemuinya dengan ramah sambil berkata," Selamat dating wahai putriku". Lalu Beliau menyuruh duduk disamping kanannya dan membisikan sesuatu, sehingga Fathimah menangis dengan tangisan yang keras, tak kala Fathimah sedih lalu Beliau membisikan sesuatu kepadanya yang menyebabkan Fathimah tersenyum.

Takala Aisyah bertanya tentang apa yang dibisiknnya lalu Fathimah menjawab," Saya tak ingin membuka rahasia". Setelah Rasulullah wafat, Aisyah bertanya lagi kepada Fathimah tentang apa yang dibisikan Rasulullah kepadanya sehingga membuat Fathimah menangis dan tersenyum. Lalu Fathimah menjawab,

" Adapun yang Beliau kepada saya pertama kali adalah beliau memberitahu bahwa sesungguhnya Jibril telah membacakan al-Qura'an dengan hapalan kepada beliau setiap tahun sekali,

sekarang dia membacakannya setahun 2 kali, lalu Beliau berkata "Sungguh saya melihat ajalku telah dekat, maka bertakwalah dan bersabarlah, sebaik baiknya Salaf (pendahulu) untukmu adalah Aku.". Maka akupun menangis yang engkau lihat saat kesedihanku.

Dan saat Beliau membisikan yang kedua kali, Beliau berkata," Wahai Fathimah apakah engkau tidak suka menjadi penghulu wanita wanita penghuni surga dan engkau adalah orang pertama dari keluargaku yang akan menyusulku". Kemudian saya tertawa.

Takala 6 bulan sejak wafatnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, Fathimah jatuh sakit, namaun ia merasa gembira karena kabar gembira yang diterima dari ayahnya. Tak lama kemudian iapun beralih ke sisi Tuhannya pada malam selasa tanggal 13 Ramadhan tahun 11 H dalam usia 27 tahun.

Selasa, 21 Disember 2010

معالج الإسلامية: Gambar aktiviti Program Rawatan Perdana

معالج الإسلامية: Gambar aktiviti Program Rawatan Perdana: "Gambar aktiviti Program Rawatan Perdana yang berlangsung di Masjid ar-Rahmah, Sungai Buaya, Rawang Selangor. Terima kasih kepada semua Imam,..."

Khamis, 16 Disember 2010

FORUM MA'AL HIJRAH 1432H MASJID AR-RAHMAH

Alhamdulillah... Syukur ke hadrat ILLAHI dgn limpah kurnia serta InnayahNYA, tanggal 2 Muharram 1431H/7 Dis. 2010, Selasa, Lepas Maghrib, Lokasi Masjid Ar-Rahmah, Sg. Buaya, belangsung majlis tersebut dgn lancarnya dan di hadiri sekitar 1,000 jamaah dari luar dan dalam khariah Masjid.


Pengerusi Majlis Tim. Nazir. Cikgu Ariff

Barisan Panel Forum dari kiri Ust. Zainuddin Hashim(Moderator), Ust. Hj. Kamal Koh, dan Ust. Hj. Ambran Abdullah

Sbhgian Jamaah bersama Ahli Majlis D.H.S. Sdr.
Sazali Nor Saman turut hadir terima kasih atas sokongan tuan2 semua.


Bakal2 Huffaz dari Darul Quran Sg. Buaya Pimpinan Al-Fadhil Ust Nurulhak(Imam 3) turut hadir...

Sbhgian Muslimat yg hadir mengutip Ilmu Allah...

Jamuan makan malam disediakan walaupun 10.30mlm namum jamaah istiqamah menunggu hingga tamat program.

Juadah yang sama utk ahli panel... masak lemak nenas ikan masin, ayam msk merah pergh... terima kasih Muslimat Masjid dan Th. Hj. Bob bersama AJK bertungkuslumus bergotog royong sedari pagi... Jazakallhu khair...

Banyak ilmu yg boleh dikutip pd mlm itu. Mukalaf menceritakan keindahan Islam dr perspektif bukan melayu. Mereka tertarik dgn Islam bukan krn didakwah atau melihat Ahlaq org Islam (M'sia)tetapi Hidayah yg diberi NYA.

Tanya diri kita adakah kita beraklaq dgn aklaq Muslim sejati? dan berapa ramaikah dakwah yg telah kita sampaikan kpd bukan Islam? fikir2kanlan. Jangan nanti diakhrat kelak shbt2 kafir kita menuntut hak mrk didepan ALLAH SWT terhadap kita, Krn didunia ini kita mrk tidak didakwah malah menghalang mrk memasuki Rumah ALLAH, membaca/memetik kitab suci Al-Quran bila berhujjah konon nya menhina Islam tanpa melihat sirah2 Rasul sbg panduan kita...Jangan kita mengambil kerja ALLAH memberi hidayah, kerja kita sebar seluas2 dakwah kpd semua ummat...

Terima kasih semua yg menjayakan Program tersebut hanya ALLAH SWT shj yg mampu membalas jasa baik Muslimin dan Muslimat sekelian... Isy'Allah berjumpa lagi dlm satu lagi program terdekat ini.
Rawatan Perdana Masjid Ar-Rahmah dgn kerjasama perawat secara Islam dr seluruh negara pada 13 Muhharam 1432H/19 Dis. 2010, Ahad 8.30pg hingga 5.30ptg.

Jazakalahu khairan Kathiro.

TANDA HATI KITA MATI

Oleh : Naim Qlate

Menurut Syeikh Ibrahim Adham, antara sebab atau tanda-tanda hati mati ialah :
~Mengaku kenal Allah swt, tetapi tidak menunaikan hak-hak-Nya
~ Mengaku cinta kepada Rasulullah saw, tetapi mengabaikan sunnah baginda
~Membaca al-Quran, tetapi tidak beramal dengan hukum-hukum di dalamnya
~Memakan nikmat-nikmat Allah swt, tetapi tidak mensyukuri atas pemberian-Nya
~ Mengaku syaitan itu musuh, tetapi tidak berjuang menentangnya.
~Mengaku adanya nikmat syurga, tetapi tidak beramal untuk mendapatkannya
~Mengaku adanya siksa neraka, tetapi tidak berusaha untuk menjauhinya
~Mengaku kematian pasti tiba bagi setiap jiwa, tetapi masih tidak bersedia untuknya
~Menyibukkan diri membuka keaiban orang lain, tetapi lupa akan keaiban diri sendiri
~Menghantar dan menguburkan jenazah/mayat saudara se-Islam, tetapi tidak mengambil

Pengajaran daripadanya:

Hati mati kerana tidak berfungsi mengikut perintah Allah iaitu tidak mengambil iktibar dan pengajaran daripada didikan dan ujian Allah.

Hati juga mati jika tidak diberikan makanan dan santapan rohani sewajarnya. Kalau tubuh badan boleh mati kerana tuannya tidak makan dan tidak minum, begitulah juga hati.

Apabila ia tidak diberikan santapan dan tidak diubati, ia bukan saja akan sakit dan buta, malah akan mati akhirnya.

Santapan rohani yang dimaksudkan itu ialah zikrullah dan muhasabah diri. Oleh itu, jaga dan peliharalah hati dengan sebaik-baiknya supaya tidak menjadi kotor, hitam, keras, sakit, buta dan mati. Gilap dan bersihkannya dengan cara banyak mengingati Allah ( berzikir ).

Firman Allah:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِ‌ۗ أَلَا بِذِڪۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَٮِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ (٢٨)

(Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan "zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia. (Al-Rad, Ayat 28)

Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara :
"Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan,
Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu,
Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu,
...dan dosa-dosa yang silam di sulami dengan taubat kepada Zat yang Memiliki mu."

Hati merupakan tempat yang lembut, rahmat, kasih sayang dan lain-lain. Apabila kita mengisi hati kita dengan banyak zikrullah, nescaya ia memenuhi rahmat dan kasih sayang.

Hati merupakan anggota yang menentukan segala permasalahan hidup. Jika ia dimakmurkan dengan keyakinan dan iman, sudah tentu segala anggota akan mengikut dengan penuh keimanan. Untuk kita melihat betapa kuat, kuasa dan luasnya hati dengan keimanan, Allah Taala menjelaskannya dalam Surah az-Zumar ayat 23 yang bermaksud:

ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَـٰبً۬ا مُّتَشَـٰبِهً۬ا مَّثَانِىَ تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّہُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ‌ۚ ذَٲلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَہۡدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ‌ۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُ ۥ مِنۡ هَادٍ (٢٣)

"Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu Kitab Suci Al-Quran yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah.

Kitab Suci itulah hidayat petunjuk Allah; Allah memberi hidayat petunjuk dengan Al-Quran itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya) dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan Allah (disebabkan pilihannya yang salah), maka tidak ada sesiapa pun yang dapat memberi hidayat petunjuk kepadanya."

Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjukkan siapa yang yang dikehendaki-Nya. Dan sesiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya:
"Ketahuilah bahawa pada jasad terdapat segumpal darah, apabila elok nescaya eloklah seluruh jasad dan apabila rosak, maka rosaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahawa itulah hati."

Kalaulah begitu, hati merupakan tempat cahaya keyakinan dan keimanan. Sebagaimana iman boleh bertapak dalam hati, begitu juga kekerasan dan kekufuran juga boleh bertapak dalam hati. Hati yang lupa untuk berzikrullah akan menjadi keras, kenapa? Ini kerana ia beriktikad bahawa tiada di sana kecuali kehidupan dunia sahaja dan maddi(kebendaan).

Justeru, ia cuba mendapatkannya semampu mungkin dan dengan apa cara sekalipun sehingga melangkaui hak-hak dengan melakukan kezaliman, kerosakan dan mengambil hak mereka yang daif. Inilah puncanya.

Sabtu, 11 Disember 2010

Tertawa Di Dunia Menangis Di Akhirat

Oleh:pastambun

Dalam satu hadith, Nabi saw bersabda'Banyak tertawa dan tergelak-gelak itu mematikan hati. Banyak tertawa menjadikan hati semakin malap dan tidak berseri. Lampu hati tidak bersinar dan akhirnya terus tidak menyala. Hati tidak berfungsi lagi.

Nabi Muhammad melarang ummatnya dari gelak-ketawa yang melampaui batas. Menurut hadith, banyak ketawa menghilangkan akal dan ilmu. Barangsiapa ketawa tergelak-gelak, akan hilang satu pintu daripada pintu ilmu.

Kenapa dilarang ketawa berdekah-dekah? Dalam keadaan suka yang keterlaluan, hati kita lalai dan lupa suasana akhirat dan alam barzakh yang bakal kita tempuhi kelak. Sedangkan dahsyatnya alam tersebut tidak dapat dinukilkan dalam sebarang bentuk media.

Kita sedang menuju ke satu destinasi yang belum tentu menjanjikan kebahagiaan abadi.Sepatutnya kita berfikir bagaimana kedudukan kita di sana nanti, sama ada berbahagia atau menderita. Berbahagia di dunia bersifat sementara tetapi di akhirat berpanjangan tanpa ada penghujungnya.

Penderitaan di dunia hanya seketikatetapi di akhirat azab yang berterusan dan berkekalan. Merenung dan memikirkan keadaan ini cukup untuk kita menghisab diri serta menyedarkan diri kita tentang bahaya yang akan ditempuh.

"Tertawa-tawa di masjid menggelapkan suasana kubur". Demikian ditegaskan oleh Nabi saw. Kita sedia maklum, kubur ialah rumah yang bakal kita duduki dalam tempoh yang panjang. Kita keseorangan dan kesunyian tanpa teman dan keluarga. Kubur adalah satu pintu ke syurga atau ianya satu pintu ke neraka.

Betapa dalam kegelapan di sana, kita digelapkan lagi dengan sikap kita yang suka terbahak-bahak di dunia.Ketawa yang melampaui batas menjadikank ita kurang berilmu. Apabila kurang ilmu, akal turun menjadi kurang.

Kepekaan terhadap akhirat juga menurun. Nabi saw pernah bersabda: "Barangsiapa tertawa-tawan escaya melaknat akan dia oleh Allah (Al-Jabbar). Mereka yang banyak tertawa di dunia nescaya banyak menangis di akhirat."

Saidina Ali sentiasa mengeluh '....jauhnya perjalanan ... sedikitnya bekalan ....' Walaupun hebat zuhud dan ibadat beliau, namun merasakan masih kurang lagi amalannya. Betapa kita yang kerdil dan malas beribadat ini sanggup bergembira 24 jam.

Dalam hadith lain, Nabi saw bersabda "Barangsiapa banyak tertawa-tawa, nescaya meringankan oleh api neraka."Maksudnya mudah dimasukkan ke dalam neraka.

Kita tidak pula dilarang menunjukkan perasaan suka terhadap sesuatu. Cuma yang dilarang ialah berterusan gembira dengan ketawa yang berlebihan. Sebaik-baik cara bergembira ialah sepertiyang dicontohkan oleh Nabi saw.

Baginda tidak terbahak-bahak tetapi hanya tersenyum menampakkan gigi tanpa bersuara kuat.Para sahabat pernah berkata "Ketawa segala nabi ialah tersenyum, tetapi ketawa syaitan itu tergelak-gelak."

Khamis, 9 Disember 2010

Beruntunglah Kita Yang Mensucikan Jiwanya!

Oleh : muhamad agus syafii

Kita sebagai khalifah Allah dilengkapi dengan pelbagai kelebihan, tetapi sebagai hamba Allah, ia juga memiliki berbagai kelemahan. Disamping potensi untuk kebaikan, pada diri kita juga terdapat potensi yang menjerumuskanya ke lembah kehinaan.

Di satu sisi, kita sebagai manusia memiliki fitrah berketuhanan seperti yang disebut dalam surat ar Rum/ 30: 30 yang menyebabkan ia rindu untuk mendekatkan diri (taqarrub dan taraqqi) kepada Allah, tetapi pada sisi yang lain ,manusia memiliki hawa nafsu yang cenderung suka mengejar kenikmatan sesaat yang sifatnya rendah yang jika diturut, akan menjauhkan hubungan manusia itu dengan Nya.

Dalam surat Ali Imran 14 disebutkan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk mengikuti dorongan syahwatnya manyangkut wanita, anak-anak, perhiasan emas perak, kendaraan, ternak dan tanah ladang. Kesemua hal tersebut bagi manusia mengandung makna kenikmatan, kebanggaan dan manfaat, dan kesemuanya itu merupakan harta yang bersifat duniawi.

Salah satu penghambat hubungan manusia dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah cinta harta atau hubb ad dunya, mencintai hal-hal yang berskala dekat. Untuk mendekat kepada Allah, terlebih dahulu manusia harus bersih jiwanya, dan cinta harta merupakan salah satu daki yang mengotori jiwanya itu.

Salah satu bentuk sifat orang yang cinta harta adalah kikir, dan ia benar-benar merusak jiwa manakala dipatuhi, seperti yang dikatakan dalam hadis Nabi Riwayat Tabrani bahwa satu dari tiga hal yang merusak manusia adalah sifat kikir yang dipatuhi .

Oleh karena itu metode melawan kekikiran adalah tidak mematuhinya yakni dengan cara mengeluarkan sebagian hartanya untuk sadaqah, meski hawa nafsunya menyuruh yang sebaliknya. Perlawanan terus menerus terhadap sifat kikir itu merupakan proses tazkiyyah, dan karena kuatnya pengaruh hawa nafsu maka Al-Qur'an mengisyaratkan perlunya campur tangan kekuasaan untuk melakukan perlawanan terhadap sifat kikir manusia dalam bentuk perintah mengambil zakat bagi yang sudah berkewajiban seperti yang disebut dalam surat at Taubah/9:103 Alqur'an sangat konsisten dalam menganjurkan pengeluaran harta, baik yang diwajibkan (zakat) maupun yang dianjurkan (sedekah), sampai nafs yang sudah tercemar dapat kembali menjadi nafs zakiyyah, seperti pendapat Abu Amr Ibn al A'la yang dikutip oleh ar Razi, yakni nafs yang tidak lagi terbelenggu oleh dorongan-dorongan syahwat.

Apa yang dilakukan oleh Abu Bakar Siddik ketika beliau mengeluarkan harta untuk membebaskan Bilal, seorang budak muslim yang sedang disiksa oleh majikannya karena keislamannya dipandang sebagai perwujudan dari jiwa yang sudah bersih. Seperti yang banyak disebut oleh para mufassir bahwa turunnya surat al Lail/95:18 - adalah berkenaan dengan perbuatan Abu Bakar tersebut.

Dapat disebut sebagai puncak tazkiyyah adalah apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim ketika beliau siap melaksanakan perintah Allah menyembelih puteranya, Isma'il, karena posisi Isma'il bagi Ibrahim adalah harta yang tak ternilai, melebihi nilai seluruh hartanya.

Sebagaimana halnya kodrat kita di hadapan kekuasaan Allah, kita tidak bisa menjamin keberhasilan usahanya melakukan tazkiyyah, sebagaimana Rasul juga tidak bisa menjamin keberhasilan usahanya berdakwah sampai-sampai pamannya sendiri tidak beriman seperti yang disebut dalam surat al Qasas/28 : 56.

Dalam hal ini Al Qur'an disamping memuji orang yang berusaha melakukan tazkiyah juga menyebut tentang adanya hak otonomi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Surat anNur 21 dan anNisa/5: 49 menyebutkan bahwa Allah mensucikan jiwa dari orang-orangyang dikehendaki Nya.

Rabu, 1 Disember 2010

Rasulullah saw. menangis. Kenapa ?

sumber cina islam

Saya teringat dalam satu surah al quran yang saya ambil dari surah al isra' ayat 1,bagaimana baginda muhammad saw melalui perjalanan israk mikraj,bagaimana rasulullah saw diperlihatkan pelbagai macam peristiwa ngeri mengenai manusia, semuanya ini sebagai menjadi satu teladan dan pengajaran bagi manusia itu sendiri.

Baginda saw. telah menceritakan mengenai apa yang dilihatnya dan apa yang diperlihatkan oleh allah swt kepadanya.yang paling banyak perkara perkara ghaib yang diperlihatkan kepada baginda rasulullah saw mengenai wanita itu sendiri.

Yang dimaksudkan wanita wanita ini ialah wanita wanita kafir dan juga wanita wanita yang enggan mematuhi segala perintah perintah Allah kepadanya dan enggan pula menjauhi segala larangan larangan allah kepadanya ..apa tidak kah wanita wanita kita tidak merasa takut? Di dalam hadis hadis yang shahih telah menceritakan :

"..pada suatu ketika rasulullah saw menceritakan satu peristiwa ketika ali bersama isterinya fatimah az zahrah dirumah baginda rasulullah saw.bahawa ali meriwayatkan sebagai berikut saya bersama dengan fatimah berkunjung kerumah rasulullah dan kami temui baginda saw sedang menangis.kami pun bertanya kepada baginda mengapakah tuan menangis ya rasulullah saw?

Baginda pun menjawab pada malam aku melalui israk dan di mikraj kelangit,aku melihat pelbagai macam manusia sedang mengalami berbagai penyeksaan maka bila teringatkan mereka maka aku menangis saya pun bertanya lagi wahai rasulullah saw apakah yang tuan lihat?baginda saw pun bersabda aku melihat ada wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih , aku juga melihat wanita digantung dengan lidahnya serta juga tangannya,dipaut dari punggungnya sedangkan tar yang sedang mendidih dari neraka dituangkan kedalam kerongkongnya ..masyaallah aku juga melihat ada wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya,sedangkan air getah kayu zakum dituangkan dikerongkongnya(perlu saya sebutkan bahawa dalam kisah neraka ada disebutkan dalam hadis hadis shahih bahawa air buah zakum kalau jatuh setitik keatas muka bumi ini,maka semua pokok dan rumput rampai tidak akan tumbuh)..aku juga melihat wahai ali,ada wanita yang digantung,diikat kedua kedua belah kakinya dan juga tangannya kearah ubun ubun kepalanya serta dibelit dibawah kekuasaan bisa ular dan kala jengking dari neraka ...aku juga melihat wanita yang memakan badannya sendiri serta dibawah nya nampak api sedang marak menyala nyala dengan begitu hebat sekali ..masyaallah ..aku juga melihat wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka,wanita wanita yang tuli,bisu dan buta dalam peti neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya yakni melalui hidung,telinga dan mulut serta badannya membusuk akibat penyakit kulit..ada juga wanita yang berkepala seperti kepala babi dan keldai yang mendapat berjuta juta kali jenis penyeksaannya

demikianlah baginda rasulullah saw menceritakan kepala ali r.a dan anaknya fatimah mengenai kisah apa yang dilihatnya ketika melalui mikraj ke langit.selepas mendengar apa yang diceritakan oleh rasulullah saw mengenai wanita dalam peristiwa itu,fatimah langsung sahaja berdiri dan bertanya kepada baginda rasulullah muhammad saw,katanya wahai ayahku,kesayangan mataku,ceritakanlah kepada aku,apakah amal perbuatan wanita wanita itu sehinga mereka diseksa sedemikian?lalu rasululah saw pun berkata wahai anakku fatimah,adapun kesalahan kesalahan yang dilakukan oleh mereka ialah tentang wanita yang digantung dengan rambutnya itu ialah kerana ia tidak memelihara rambutnya yakni tidak mahu bertudung dengan menutup aurat dihadapan lelaki.memang begitulah kenyataannya sekarang ini,ramai sekali wanita wanita zaman ini yang tidak mahu menutup aurat mereka,kalau ada sekalipun wanita wanita yang menutup aurat hanya sekadar fesyen sahaja .depan boyfriend mereka.bukak sana sini,.tayang body,tayang buah dada mereka,tayang faraj mereka...tak tahu malu ke?...saya pun tak faham lah dengan perempuan perempuan zaman sekarang ini ..

rasulullah saw lalu menceritakan lagi mengenai perkara kedua kepada fatimah mengenai wanita yang digantung dengan lidahnya kerana dia selalu sangat menyakiti hati suaminya dengan kata kata kemudian nabi muhammad saw bersabda lagi yang ertinya tidak seorang wanita yang selalu menyakiti hati suaminya melalui kata kata kecuali allah swt akan membuatkan mulutnya pada hari kiamat selebar 70 zira' ,kemudian akan mengikatnya dibelakang lehernya sendiri ..naudzubillah ..

kadang kadang ada sebahagian isteri yang tidak menyedari akan hakikat ini dan ada diantaranya sengaja suka sangat bercakap untuk menyakiti hati suaminya dengan kata kata yang seolah olah tidak berterima kasih terhadap suaminya sendiri.mengenai wanita yang digantung dengan buah dadanya,baginda rasulullah saw memberitahu anaknya fatimah bahawa wanita itu menyusu anak orang lain tanpa keizinan suaminya,dengan nada yang sedih nabi muhammad saw menerangkan lagi bahawa wanita yang diikat dan tangannya itu kerana wanita wanita tersebut suka sangat keluar rumah tanpa keizinan suaminya dan tidak mahu mandi wajib dari haid dan nifas mereka ..

mengenai peristiwa yang dilihat oleh rasulullah saw mengenai wanita yang memakan badannya sendiri,kata nabi saw,wanita wanita jenis ini suka sangat bersolek supaya dapat dilihat oleh lelaki supaya orang orang lelaki boleh tergoda dan suka bercakap mengenai keaiban orang lain ..naudzubillah ..

ada pun wanita yang suka memotong badannya dengan gunting neraka,kata nabi saw,wanita wanita jenis ini terlalu suka sangat menonjolkan diri atau erti kata lain ingin mencari glamour dikalangan orang ramai dengan maksud supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang boleh tergoda atau jatuh cinta kepada nya kerana melihat perhiasannya.

mengenai wanita yang diikat kedua dua belah kakinya dan tangannya pula sampai keubun ubun nya dan dibelit pula oleh ular dan kala jengking,kata nabi saw ..kerana wanita itu mampu mengerjakan solat dan puasa tetapi dia tidak mahu berwuduk dan tidak mahu pula ber solat serta tidak mahu pula mandi wajib

ada pun wanita yang kepalanya seperti kepala babi,badannya seperti keldai,baginda menjelaskan kerana wanita itu terlalu suka sangat mengadu domba yakni melaga lagakan orang serta suka mungkir janji dan suka pula cakap bohong

sementara itu,mengenai wanita yang baginda saw melihat yang berbentuk seperti anjing,rasulullah saw memberitahu fatimah,bahawa kerana wanita wanita itu suka sangat memfitnah fitnah orang dan suka sangat pula marah marah pada suaminya ..naudzubillah..

terlalu ngeri sangat bila saya membaca mengenai apa yang diceritakan oleh nabi saw mengenai kisah diakhirat dan hari kiamat,rasa perasaan takut saya begitu menghimpit sekali,ada sesetengah dari kita terutama kaum kaum wanita menganggap berleter dan suka membebel bila suaminya pulang dari kerja dianggapnya sebagai perkara biasa tetapi sebenarnya itu adalah diantara perkara perkara sikap isteri yang menderhaka pada suaminya ..bertaubat lah wahai kaum kaum wanita ..kembalilah kepada al quran dan sunnah rasulullah saw ..sesungguhnya sikap seperti ini lah yang paling dicintai oleh iblis laknatullah dan iblis laknatullah serta syaitan akan sentiasa menjolok jolok hati kaum wanita supaya boleh melakukan perbuatan perbuatan yang boleh manjadi kawannya untuk masuk kedalam neraka jaham kelak.kaum wanita terutama sekali para para isteri hendaklah sentiasa berhati hati dalam menghadapi kehidupan seharian terutama dalam mengendalikan rumahtangga..kita jangan terperangkap jerat iblis,dan jangan terus dibelit oleh syaitan,kembalilah kepada al quran dan sunnah muhammad rasulullah,didunia kita selamat,akhirat pun kita dapat.

Ahad, 28 November 2010

Kekalkan kecintaan kepada masjid selepas bergelar haji

Oleh Lanh

DALAM Surah Al-Baqarah ayat 197 dinyatakan masa untuk mengerjakan ibadat haji adalah beberapa bulan yang termaklum (dari 1 Syawal, Zulkaedah hingga sebelum terbit fajar pagi hari ke-10 Zulhijah).

Kini bulan Zulhijah pantas meninggalkan kita dan insya-Allah pada 7 Disember (1 Muharam) nanti akan bermula tahun baru Hijrah 1432. Jemaah haji mulai berbondong-bondong meninggalkan Tanah Suci Makkah dan Madinah, malah ada yang sudah berada di tanah air

Diucapkan selamat kembali kepada mereka, semoga dikurniakan haji mabrur yang balasannya tiada lain, kecuali syurga.

Apabila berada di tanah air, kenangan jemaah bergegas dan berpusu-pusu menyertai solat waktu di Masjidilharam dan Masjid Nabawi pasti sukar dilupakan. Demikian juga kenangan ke masjid pertama didirikan Nabi Muhammad s.a.w. iaitu Masjid Quba’ pasti sentiasa dalam ingatan. Berkenaan masjid ini, Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 108, bermaksud: “Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba’) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya.”

Sewajarnyalah kebiasaan jemaah haji bergegas ke Masjidilharam dan Masjid Nabawi untuk solat waktu berjemaah dilanjutkan ketika berada di tanah air. Ini kerana ada banyak kelebihan jika seseorang dapat solat berjemaah di masjid termasuk bersegera ke sana. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menyebut: Daripada Abu Hurairah r.a. katanya: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah bersabda yang maksudnya; “Jika sekiranya manusia mengetahui betapa besarnya kelebihan datang awal ke masjid untuk solat fardu berjemaah, nescaya mereka akan berlumba-lumba melakukannya.”

Apa diharapkan keghairahan ke masjid ini dapat dikekalkan insan bergelar haji. Mereka perlu mengekalkan momentum segera ke masjid untuk menunaikan solat berjemaah pada setiap waktu. Malah ada ganjaran istimewa menanti seorang ‘kaki masjid’ sehingga ada sebuah hadis Rasululullah s.a.w. menyebut mereka adalah salah satu daripada tujuh golongan yang mendapat perlindungan Allah SWT pada hari kiamat nanti.

Alhamdulillah, masjid-masjid di negara kita cukup indah dan mempunyai nama yang indah pula. Ada dinamakan mengikut nama sahabat Rasulullah s.a.w. seperti Masjid Abu Bakar As-Sidiq, Masjid Uthman Ibn Affan, Masjid Abu Ubaidullah Al-Jarrah dan Masjid Amru Al As, tak kurang juga dinamakan berdasarkan unsur kebaikan dalam bahasa Arab seperti Masjid An-Nur, Masjid Al-Hidayah dan Masjid At-Takwa.

Ada pula masjid dinamakan berdasarkan status, lokasi atau kampung di mana ia didirikan seperti Masjid Negara, Masjid Wilayah Persekutuan, Masjid Kampung Alai dan Masjid Jamek Kampung Baru. Ada pula nama masjid berdasarkan tokoh tempatan yang melakukan sumbangan besar terhadap pembinaan masjid seperti Masjid Al-Bukhary dan Masjid Abdul Wahab.

Berhampiran kediaman penulis, pada 8 Januari 2010, Masjid Jamek Kampung Duyong telah ditukarkan namanya kepada Masjid Jamek Laksamana Hang Tuah. Mungkin pembesar negeri Melaka melihat ada daya penarik termasuk dari segi nilaian sejarah dan komersial bagi mengabdikan nama Hang Tuah pada masjid yang terletak tidak jauh daripada Perigi Hang Tuah itu, tetapi pada pandangan penulis yang daif ini, ada pertimbangan lain perlu difikirkan.

Sejak pertukaran nama itu, sudah dua kali penulis saksikan kejadian ‘amukan’ di masjid itu. Kali pertama membabitkan seorang lelaki yang marahkan anaknya ketika jemaah sedang solat Isyak manakala yang kedua membabitkan seorang wanita yang merempuh masuk dewan solat ketika majlis tazkirah.

Baru-baru ini juga ketika jemaah sedang sujud ketika solat maghrib, sekeping papan siling panjang jatuh, nyaris menghempap jemaah saf pertama dan imam dalam jarak lima kaki. Semua perkara, hakikatnya adalah ketentuan Illahi tetapi manusia diminta beriktihar bagi memanfaatkan yang baik dan menjauhkan diri daripada perkara buruk.

Penulis pernah bertanyakan seorang ustaz mengenai nama Masjid Jamek Laksamana Hang Tuah itu dan kejadian kurang menyenangkan seperti berlaku kes amukan. Beliau berkata mungkin namanya kurang serasi, mereka yang beriya-iya memilih dan mengabdikan nama Laksamana Hang Tuah pada masjid itu perlu membuat kajian dan memastikan bahawa tokoh itu benar-benar seorang Islam yang taat dan telah melakukan sumbangan besar kepada Islam.

Janganlah hendaknya tokoh yang namanya yang diabadikan pada masjid itu pemaksiat dan melakukan penyelewengan terhadap agama kerana ini boleh mencemarkan nama rumah Allah itu sendiri.

Ustaz itu mengambil contoh, seorang bapa mahu menamakan anaknya Abdul Rahim tetapi kesilapan anggota polis, beliau menuliskan di surat beranak Abdul Jahim yang membawa maksud Hamba Neraka (Jahim adalah salah satu daripada tujuh neraka). Malang sungguh sepanjang hayat kehidupan lelaki itu kurang tenteram, akhirnya nama itu telah ditukar walaupun dia terpaksa menempoh pelbagai kesukaran berhadapan dengan Jabatan Pendaftaran Negara.

Watak Hang Tuah yang diuar-uarkan sebagai panglima dan laksamana terhebat orang Melayu dengan kata-kata masyhurnya ‘Tak Akan Melayu Hilang Di Dunia’ tidak dapat disahkan dari segi keagamaannya. Malah ada yang menyatakan Hang Tuah adalah legenda saja, seorang manusia biasa yang kisahnya digembar-gemburkan bagi mengangkat martabat dan kedudukan bangsa Melayu.

Ada kajian lain menyatakan, Hang Tuah dan tiga sahabatnya itu adalah orang Cina yang mengikuti rombongan Puteri Hang Li Poh ke Melaka dengan nama Hang Too Ah (Hang Tuah), Hang Jee Fatt (Hang Jebat), Hang Lee Ker (Hang Lekir) dan Hang Lee Kiew (Hang Lekiu) ataupun anak cucu mereka. Cuma Hang Kasturi berciri Melayu, mungkin dia satu-satunya Melayu dalam kumpulan lima sahabat itu.

Kini terpulanglah kepada masing-masing untuk menilai sama ada nama Laksamana Hang Tuah sesuai untuk diabadikan pada sesebuah masjid atau tidak. Namun takwalah sewajarnya menjadi pilihan, kerana atas dasar inilah Masjid Quba’ didirikan Rasulullah s.a.w.

http://lanh14.blogspot.com

Pendengki Tidak Akan Sukses


Janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membelakangi

“Janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membelakangi (saling berpaling), dan janganlah kalian saling memutuskan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (H.R. Muttafaq ‘alaih)

Hadis ini diriwayatkan Imam al-Bukhari dalam “Al Adab” dan Muslim dalam “Al Birr”. Lebih khusus tentang larangan dengki disebutkan oleh Rasulullah saw. dalam hadis lain:

“Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (H.R Abu Dawud).

Dengki didefiniskan oleh para ulama sebagai:
“Mengangankan hilangnya kenikamatan dari pemiliknya, baik kenikmatan (yang berhubungan dengan) agama maupun dunia.”

Dari definisi di atas kita dapat memahami bahwa iri dengki tidak hanya menyangkut capaian-capaian yang bersifat duniawi, seperti rumah dan kendaraan, melainkan juga menyangkut capaian-capaian di lingkup keagamaan, misalnya dakwah. Ini juga berarti bahwa penyakit dengki bukan hanya menjangkiti kalangan awam. Iri dengki itu ternyata dapat menjalar dan menjangkiti kalangan yang dikategorikan berilmu, pejuang, dan da’i. Seorang da’i atau mubalig, misalnya, tidak suka melihat banyaknya pengikut da’i atau mubalig lain. Seorang yang berafiliasi kepada kelompok atau jama’ah tertentu sangat benci kepada kelompok atau jama’ah lain yang mendapatkan kemenangan-kemenang an. Dan masih banyak lagi bentuk lainnya dari sikap iri dengki di kalangan para “pejuang”. Tapi bagaimana ini bisa terjadi?

Imam al-Ghazali r.a. menjelaskan, “Tidak akan terjadi saling dengki di kalangan para ulama. Sebab yang mereka tuju adalah ma’rifatullah (mengenal Allah). Tujuan seperti itu bagaikan samudera luas yang tidak bertepi. Dan yang mereka cari adalah kedudukan di sisi Allah. Itu juga merupakan tujuan yang tidak terbatas. Karena kenikmatan paling tinggi yang ada pada sisi Allah adalah perjumpaan dengan-Nya. Dan dalam hal itu tidak akan ada saling dorong dan berdesak-desakan. Orang-orang yang melihat Allah tidak akan merasa sempit dengan adanya orang lain yang juga melihat-Nya. Bahkan, semakin banyak yang melihat semakin nikmatlah mereka.”

Al-Ghazali melanjutkan, “Akan tetapi, bila para ulama, dengan ilmunya itu menginginkan harta dan wibawa mereka pasti saling dengki. Sebab harta merupakan materi. Jika ia ada pada tangan seseorang pasti hilang dari tangan orang lain. Dan wibawa adalah penguasaan hati. Jika hati seseorang mengagungkan seorang ulama pasti orang itu tidak mengagungkan ulama lainnya. Hal itu dapat menjadi sebab saling dengki.” (Ihya-u ‘Ulumid-Din, Imam Al-Ghazali, juz III hal. 191.)

Jadi, dalam konteks perjuangan, dengki dapat merayapi hati orang yang merasa kalah wibawa, kalah popularitas, kalah pengaruh, kalah pengikut. Yang didengki tentulah pihak yang dianggapnya lebih dalam hal wibawa, polularitas, pengaruh, dan jumlah pengikut itu. Tidak mungkin seseorang merasa iri kepada orang yang dianggapnya lebih “kecil” atau lebih lemah. Sebuah pepatah Arab mengatakan, “Kullu dzi ni’matin mahsuudun.” (Setiap yang mendapat kenikmatan pasti didengki).

Penyakit dengki sangat berbahaya. Tapi bahayanya lebih besar mengancam si pendengki ketimbang orang yang didengki. Bahkan realitas membuktikan, sering kali pihak yang didengki justru diuntungkan dan mendapatkan banyak kebaikan. Sebaliknya, si pendengki menjadi pecundang. Di antara kekalahan-kekalahan pendengki adalah sebagai berikut.

Pertama, kegagalan dalam perjuangan.
Perilaku pendengki sering tidak terkendali. Dia bisa terjebak dalam tindakan merusak nama baik, mendeskreditkan, dan menghinakan orang yang didengkinya. Dengan cara itu ia membayangkan akan merusak citra, kredibelitas, dan daya tarik orang yang didengkinya dan sebaliknya mengangkat citra, nama baik, dan kredibelitas pihaknya. Namun kehendak Allah tidaklah demikian. Rasulullah saw. bersabda:

Dari Jabir dan Abu Ayyub al-Anshari, mereka mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada seorang pun yang menghinakan seorang Muslim di satu tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan menghinakan orang (yang menghina) itu di tempat yang ia inginkan pertolongan- Nya. Dan tidak seorang pun yang membela seorang Muslim di tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan membela orang (yang membela) itu di tempat yang ia menginginkan pembelaan-Nya.” (H.R. Ahmad, Abu Dawud, dan Ath-Thabrani)

Kedua, melumat habis kebaikan.
Rasulullah saw. bersabda, “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (H.R. Abu Dawud).

Makna memakan kebaikan dijelaskan dalam kitab ‘Aunul Ma’bud, “Memusnahkan dan menghilangkan (nilai) ketaatan pendengki sebagaimana api membakar kayu bakar. Sebab kedengkian akan mengantarkan pengidapnya menggunjing orang yang didengki dan perbuatan buruk lainnya. Maka berpindahlah kebaikan si pendengki itu pada kehormatan orang yang didengki. Maka bertambahlah pada orang yang didengki kenikmatan demi kenikmatan sedangkan si pendengki bertambah kerugian demi kerugian. Sebagaimana yang Allah firmankan, ‘Ia merugi dunia dan akhirat’.” (‘Aunul-Ma’bud juz 13:168)

Ketiga, tidak produktif dengan kebajikan.
Rasulullah saw. bersabda, “Menjalar kepada kalian penyakit umat-umat (terdahulu): kedengkian dan kebencian. Itulah penyakit yang akan mencukur gundul. Aku tidak mengatakan bahwa penyakit itu mencukur rambut melainkan mencukur agama.” (H.R. At-Tirmidzi)

Islam yang rahmatan lil-’alamin yang dibawa oleh orang yang di dadanya memendam kedengkian tidak akan dapat dirasakan nikmatnya oleh orang lain. Bahkan pendengki itu tidak mampu untuk sekadar menyungging senyum, mengucapkan kata ‘selamat’, atau melambaikan tangan bagi saudaranya yang mendapat sukses, baik dalam urusan dunia maupun terkait dengan sukses dalam perjuangan. Apatah lagi untuk membantu dan mendukung saudaranya yang mendapat sukses itu. Dengan demikian Islam yang dibawanya tidak produktif dengan kebaikan alias gundul.

Keempat, menghancurkan harga diri.
Ketika seseorang melampiaskan kebencian dan kedengkian dengan melakukan propaganda busuk, hasutan, dan demarketing kepada pihak lain, jangan berangan bahwa semua orang akan terpengaruh olehnya. Yang terpengaruh hanyalah orang-orang yang tidak membuka mata terhadap realitas, tidak dapat berpikir objektif, atau memang sudah “satu frekuensi” dengan si pendengki. Akan tetapi banyak pula yang mencoba melakukan tabayyun, mencari informasi pembanding, dan berusaha berpikir objektif. Nah, semakin hebat gempuran kedengkian dan kebencian itu, bagi orang yang berpikir objektif justru akan semakin tahu kebusukan hati si pendengki. Orang yang memiliki hati nurani ternyata tidak senang dengan fitnah, isu murahan, atau intrik-intrik pecundang. Di mata mereka orang-orang yang bermental kerdil itu tidaklah simpatik dan tidak mengundang keberpihakan.

Orang yang banyak melakukan provokasi dan hanya bisa menjelek-jelekkan pihak lain juga akan terlihat di mata orang banyak sebagai orang yang tidak punya program dalam hidupnya. Dia tampil sebagai orang yang tidak dapat menampilkan sesuatu yang positif untuk “dijual”. Maka jalan pintasnya adalah mengorek-ngorek apa yang ia anggap sebagai kesalahan. Bahkan sesuatu yang baik di mata pendengki bisa disulap menjadi keburukan. Nah, mana ada orang yang sehat akalnya suka cara-cara seperti itu?

Kelima, menyerupai orang munafik.
Di antara perilaku orang munafik adalah selalu mencerca dan mencaci apa yang dilakukan oran lain terutama yang didengkinya. Jangankan yang tampak buruk, yang nyata-nyata baik pun akan dikecam dan dianggap buruk. Allah swt. menggambarkan prilaku itu sebagai prilaku orang munafik. Abi Mas’ud al-Anshari r.a. mengatakan, saat turun ayat tentang infaq para sahabat mulai memberikan infaq. Ketika ada orang Muslim yang memberi infaq dalam jumlah besar, orang-orang munafik mengatakan bahwa dia riya. Dan ketika ada orang Muslim yang berinfak dalam jumlah kecil, mereka mengatakan bahwa Allah tidak butuh dengan infak yang kecil itu. Maka turunlah ayat 79 At-Taubah. (Al-Bukhari dan Muslim)

Keenam, gelap mata dan tidak termotivasi untuk memperbaiki diri.
Pendengki biasanya sulit melihat kelemahan dan kekurangan diri sendiri dan tidak dapat melihat kelebihan pada pihak lain. Akibatnya pula jalan kebenaran yang terang benderang menjadi kelam tertutup mega kedengkian. Apa pun yang dikatakan, apa pun yang dilakukan dan apa pun yang datang dari orang yang dibenci dan didengkinya adalah salah dan tidak baik. Akhirnya dia tidak dapat melaksanakan perintah Allah swt. sebagaimana yang disebutkan dalam ayat, “Orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (Q.S. Az-Zumar 39: 18)

Di sisi lain, pendengki –manakala mengalami kekalahan dan kegagalan dalam perjuangan— cenderung mencari kambing hitam. Ia menuduh pihak luar sebagai biang kegagalan dan bukannya melakukan muhasabah (introspeksi) . Semakin larut dalam mencari-cari kesalahan pihak lain akan semakin habis waktunya dan semakin terkuras potensinya hingga tak mampu memperbaiki diri. Dan tentu saja sikap ini hanya akan menambah keterpurukan dan sama sekali tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun untuk mewujudkan kemenangan yang didambakannya.

Ketujuh, membebani diri sendiri.
Iri dengki adalah beban berat. Bayangkan, setiap melihat orang yang didengkinya dengan segala kesuksesannya, mukanya akan menjadi tertekuk, lidahnya mengeluarkan sumpah serapah, bibirnya berat untuk tersenyum, dan yang lebih bahaya hatinya semakin penuh dengan marah, benci, curiga, kesal, kecewa, resah, dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Nikmatkah kehidupan yang penuh dengan perasaan itu? Seperti layaknya penyakit, ketika dipelihara akan mendatangkan penyakit lainnya. Demikian pula penyakit hati yang bernama iri dengki. “Di dalam hati mereka ada penyakit maka Allah tambahkan kepada mereka penyakit (lainnya).” (Q.S. Al Baqarah 2: 10)

Jika demikian, mengertilah kita makna pernyataan seorang ulama salaf, seperti disebutkan dalam kitab Kasyful-Khafa 1:430
“Pendengki tidak akan pernah sukses.” Wallahu A’lam.
sumber: http://www.kisahteladan.com

Jumaat, 26 November 2010

10 penyakit manusia

Oleh : nina mazrina

1. MENYALAHKAN ORANG LAIN

Itu penyakit P dan K, iaitu Primitif dan Kekanak-kanakan.

Menyalahkan orang lain adalah cara pemikiran orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah: Siapakah yang menyihirnya ? Selalu "siapa" Bukan "apa" penyebabnya. Bidang kedoktoran modern selalu mencari "apa" penyebabnya, bukan "siapa". Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif.

Kekanak-kanakan. Kenapa? Anak-anak selalu tidak pernah mahu disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh," Adik itu yang salah", atau sebagainya. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.

2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI

Menyalahkan diri sendiri bahawa dirinya merasa tidak mampu. Anda pernah mengalaminya? Kalau anda memberitahu tidak pernah, bererti anda bohong. "Ah, orang itu boleh, orang itu kaya, orang itu dapat naik pangkat dan sebagainya, Lihat saya ini apa?, wah saya tidak dapat jadi seperti dia. Dia punya ijazah, saya hanya diploma. Dia ada banyak waktu, saya sibuk, sudah pasti tidak boleh".

Penyakit ini seperti kanser, bertambah besar, besar di dalam mental diri sehingga boleh mencapai "improper guilty feeling". Penyakit ini perlahan-lahan boleh membunuh kita. Merasa "inferior", kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan kejayaan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga kejayaan orang lain dianggap Wajar kerana mereka mempunyai sesuatu kelebihan yang kita tidak punya.

3. TIDAK PUNYA GOAL / CITA-CITA

Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara bertulis. Kalau "GOAL" kita hanya untuk "FUN", bagi mengisi waktu saja, hasilnya cuma biasa-biasa saja.

4. MEMPUNYAI "GOAL", TAPI SALAH MENCAPAINYA

Biasanya dialami oleh orang yang tidak "teachable". Goalnya salah, fokus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ibarat seorang yang mahu kaya, lalu dia pergi merompak bank yang akhirnya di tangkap polis dan di penjarakan.

5. MENGAMBIL JALAN PINTAS, SHORT CUT

Kejayaan tidak pernah dicapai dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kejayaan yang sebenarnya, "real success", kerana tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, kejayaan yang di capai tidak sempurna.

6. MENGAMBIL JALAN TERLALU PANJANG, TERLALU SANTAI

Analoginya begini : Kapal terbang untuk membolehkannya take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk membuat take-off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Jikalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, manakan dapat untuk pesawat tersebut membuat take-off.

7. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL

Dia mahunya yang besar-besar, yang hebat, tetapi ha-hal kecil tidak dilalukannya. Dia lupa bahawa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Mahu saja yang hebat. Mengabaikan hal kecil saja tidak boleh, apatah lagi mengabaikan orang kecil.

8. TERLALU CEPAT MENYERAH

Jangan berhenti kerja pada masa percubaan 3 bulan. Bukan membuat kesalahan menjadikan seorang itu gagal tetapi berhenti pada tempat yang salah, jika kita membuat kesalahan, kita boleh memperbaikinya tetapi jika kita berhenti di tempat yang salah kita akan menyesal.

9. BAYANG-BAYANG MASA LALU

Kita selalu dipenuhi oleh memori kan? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, tidak berani untuk mencuba lagi. Ini berkaitan dengan penyakit nombor 3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif.

Memori kita kadang-kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahawa hidup itu maju terus. "Waktu" itu terus berjalankan? Semuanya berjalan, hidup kita pun terus berjalan juga. berlari saja ke depan, kalaupun harus jatuh, pastikan jatuh ke depan. Orang yang berjaya, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kejayaan.

10. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KEJAYAAN

Biasa disebut "Pseudo Success Syndrome". Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berjaya dengan kejayaan kecil, terus berhenti, tidak kemana-mana lagi. Sudah puas dengan kejayaan kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: "Saat yang paling merbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar".

Itu saat yang paling merbahaya, kerana orang lupa dan mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, kerana kita akan menembak sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, jangan jadi sombong, terus takabur.

Silakan direnungkan mengenai benar atau tidaknya, semua terpulang pada pendapat masing2.

DAHSYATNYA HARI KIAMAT DAN PADANG MAHSYAR

sumber cina islam
Oleh : suhaimi mohidin

Gambaran Hari Qiamat

✐ Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya seperti tanduk besar) yang memekakkan telinga, seluruh makhluk mati kecuali Izrail & beberapa malaikat yang lain. Selepas itu, Izrail pun mencabut nyawa malaikat yang tinggal dan akhirnya nyawanya sendiri.

✐ Selepas semua makhluk mati, Tuhan pun berfirman mafhumnya "Kepunyaan siapakah kerajaan hari ini?" Tiada siapa yang menjawab. Lalu Dia sendiri menjawab dengan keagunganNya "Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa." Ini menunjukkan kebesaran & keagunganNya sebagai Tuhan yg Maha Kuasa lagi Maha Kekal Hidup, tidak mati.

✐ Selepas 40 tahun, Malaikat Israfil a.s. dihidupkan, seterusnya meniup sangkakala untuk kali ke-2, lantas seluruh makhluk hidup semula di atas bumi putih, berupa padang Mahsyar (umpama padang Arafah) yang rata tidak berbukit atau bulat seperti bumi.

✐ Sekelian manusia hidup melalui benih anak Adam yg disebut "Ajbuz Zanbi" yang berada di hujung tulang belakang mereka. Hiduplah manusia umpama anak pokok yang kembang membesar dari biji benih.

✐ Semua manusia dan jin dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan hina. Mereka tidak rasa malu kerana pada ketika itu hati mereka sangat takut dan bimbang tentang nasib & masa depan yang akan mereka hadapi kelak.

✐ Lalu datanglah api yang berterbangan dengan bunyi seperti guruh yang menghalau manusia, jin dan binatang ke tempat perhimpunan besar. Bergeraklah mereka menggunakan tunggangan (bagi yang banyak amal), berjalan kaki (bagi yang kurang amalan) dan berjalan dengan muka (bagi yang banyak dosa). Ketika itu, ibu akan lupakan anak, suami akan lupakan isteri, setiap manusia sibuk memikirkan nasib mereka.

✐ Setelah semua makhluk dikumpulkan, matahari dan bulan dihapuskan cahayanya, lalu mereka tinggal dalam kegelapan tanpa cahaya. Berlakulah huru-hara yang amat dahsyat.

✐ Tiba-tiba langit yang tebal pecah dengan bunyi yang dahsyat, lalu turunlah malaikat sambil bertasbih kepada Allah SWT. Seluruh makhluk terkejut melihat saiz malaikat yang besar dan suaranya yang menakutkan.

✐ Kemudian matahari muncul semula dengan kepanasan yang berganda. Hingga dirasakan seakan-akan matahari berada sejengkal dari atas kepala mereka. Ulama berkata jika matahari naik di bumi seperti keadaannya naik dihari Kiamat nescaya seluruh bumi terbakar, bukit-bukau hancur dan sungai menjadi kering. Lalu mereka rasai kepanasan dan bermandikan peluh sehingga peluh mereka menjadi lautan. Timbul atau tenggelam mereka bergantung pada amalan masing-masing. Keadaan mereka berlanjutan sehingga 1000 tahun.

✐ Terdapat satu telaga kepunyaan Nabi Muhammad SAW bernama Al-Kausar yang mengandungi air yang hanya dapat diminum oleh orang mukmin sahaja. Orang bukan mukmin akan dihalau oleh malaikat yang menjaganya. Jika diminum airnya tidak akan haus selama-lamanya. Kolam ini berbentuk segi empat tepat sebesar satu bulan perjalanan. Bau air kolam ini lebih harum dari kasturi, warnanya lebih putih dari susu dan rasanya lebih sejuk dari embun. Ia mempunyai saluran yang mengalir dari syurga.

✐ Semua makhluk berada bawah cahaya matahari yang terik kecuali 7 golongan yang mendapat teduhan dari Arasy. Mereka ialah:

ⅰ- Pemimpin yang adil.

ⅱ- Orang muda yang taat kepada perintah Allah.

ⅲ- Lelaki yang terikat hatinya dengan masjid.

ⅳ- Dua orang yang bertemu kerana Allah dan berpisah kerana Allah.

ⅴ- Lelaki yang diajak oleh wanita berzina, tetapi dia menolak dengan berkata "Aku takut pada Allah".

ⅵ- Lelaki yg bersedekah dengan bersembunyi (tidak diketahui orang ramai).

ⅶ- Lelaki yang suka bersendirian mengingati Allah lalu mengalir air matanya kerana takutkan Allah.

✐ Oleh kerana tersangat lama menunggu di padang mahsyar, semua manusia tidak tahu berbuat apa melainkan mereka yang beriman, kemudian mereka terdengar suara "pergilah berjumpa dengan para Nabi". Maka mereka pun pergi mencari para Nabi. Pertama sekali kumpulan manusia ini berjumpa dengan Nabi Adam tetapi usaha mereka gagal kerana Nabi Adam a.s menyatakan beliau juga ada melakukan kesalahan dengan Allah SWT. Maka kumpulan besar itu kemudiannya berjumpa Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. (semuanya memberikan sebab seperti Nabi Adam a.s.) dan akhirnya mereka berjumpa Rasullullah SAW. Jarak masa antara satu nabi dengan yang lain adalah 1000 tahun perjalanan.

✐ Lalu berdoalah baginda Nabi Muhammad SAW ke hadrat Allah SWT. Lalu diperkenankan doa baginda.

✐ Selepas itu, terdengar bunyi pukulan gendang yang kuat hingga menakutkan hati semua makhluk kerana mereka sangka azab akan turun. Lalu terbelah langit, turunlah arasy Tuhan yang dipikul oleh 8 orang malaikat yang sangat besar (besarnya sejarak perjalanan 20 ribu tahun) sambil bertasbih dengan suara yang amat kuat sehingga 'Arasy itu tiba dibumi.

✐ 'Arasy ialah jisim nurani yang amat besar berbentuk kubah (bumbung bulat) yang mempunyai 4 batang tiang yang sentiasa dipikul oleh 4 orang malaikat yang besar dan gagah. Dalam bahasa mudah ia seumpama istana yang mempunyai seribu bilik yang menempatkan jutaan malaikat di dalamnya. Ia dilingkungi embun yang menghijab cahayanya yang sangat kuat.

✐ Kursi iaitu jisim nurani yang terletak di hadapan Arasy yang dipikul oleh 4 orang malaikat yang sangat besar. Saiz kursi lebih kecil dari 'Arasy umpama cincin ditengah padang . Dalam bahasa mudah ia umpama singgahsana yang terletak dihadapan istana.

✐ Seluruh makhluk pun menundukkan kepala kerana takut. Lalu dimulakan timbangan amal. Ketika itu berterbanganlah kitab amalan masing-masing turun dari bawah Arasy menuju ke leher pemiliknya tanpa silap dan tergantunglah ia sehingga mereka dipanggil untuk dihisab. Kitab amalan ini telah ditulis oleh malaikat Hafazhah / Raqib & 'Atid / Kiraman Katibin.

✐ Manusia beratur dalam saf mengikut Nabi dan pemimpin masing- masing. Orang kafir & munafik beratur bersama pemimpin mereka yang zalim. Setiap pengikut ada tanda mereka tersendiri untuk dibezakan.

✐ Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Nabi Muhammad SAW, dan amalan yang pertama kali dihisab adalah solat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan adalah perkara pertumpahan darah.

✐ Apabila tiba giliran seseorang hendak dihisab amalannya, malaikat akan mencabut kitab mereka lalu diserahkan, lalu pemiliknya mengambil dengan tangan kanan bagi orang mukmin dan dengan tangan kiri jika orang bukan mukmin.

✐ Semua makhluk akan dihisab amalan mereka menggunakan satu Neraca Timbangan. Saiznya amat besar, mempunyai satu tiang yang mempunyai lidah dan 2 daun. Daun yang bercahaya untuk menimbang pahala dan yang gelap untuk menimbang dosa.

✐ Acara ini disaksikan oleh Nabi Muhammad SAW dan para imam 4 mazhab untuk menyaksikan pengikut masing-masing dihisab.

✐ Perkara pertama yang diminta ialah Islam. Jika dia bukan Islam, maka seluruh amalan baiknya tidak ditimbang bahkan amalan buruk tetap akan ditimbang.

✐ Ketika dihisab, mulut manusia akan dipateri, tangan akan berkata- kata, kaki akan menjadi saksi. Tiada dolak-dalih dan hujah tipuan. Semua akan di adili oleh Allah Ta'ala dengan Maha Bijaksana.

✐ Setelah amalan ditimbang, mahkamah Mahsyar dibuka kepada orang ramai untuk menuntut hak masing-masing dari makhluk yang sedang dibicara sehinggalah seluruh makhluk berpuas hati dan dibenarkannya menyeberangi titian sirat.

✐ Syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat :

ⅰ- Meringankan penderitaan makhluk di Padang Mahsyar dengan mempercepatkan hisab.

ⅱ- Memasukkan manusia ke dalam syurga tanpa hisab.

ⅲ- Mengeluarkan manusia yang mempunyai iman sebesar zarah dari neraka.

(Semua syafaat ini tertakluk kepada keizinan Allah SWT.)

✐ Para nabi dan rasul serta golongan khawas juga diberikan izin oleh Tuhan untuk memberi syafaat kepada para pengikut mereka. Mereka ini berjumlah 70 000. Setiap seorang dari mereka akan mensyafaatkan 70 000 orang yang lain.

✐ Setelah berjaya dihisab, manusia akan mula berjalan menuju syurga melintasi jambatan sirat. Siratul Mustaqim ialah jambatan (titian) yang terbentang dibawahnya neraka. Lebar jambatan ini adalah seperti sehelai rambut yang dibelah tujuh dan ia lebih tajam dari mata pedang. Bagi orang mukmin ia akan dilebarkan dan dimudahkan menyeberanginya.

✐ Fudhail bin Iyadh berkata perjalanan di Sirat memakan masa 15000 tahun. 5000 tahun menaik, 5000 tahun mendatar dan 5000 tahun menurun. Ada makhluk yang melintasinya seperti kilat, seperti angin, menunggang binatang korban dan berjalan kaki. Ada yang tidak dapat melepasinya disebabkan api neraka sentiasa menarik kaki mereka, lalu mereka jatuh ke dalamnya.

✐ Para malaikat berdiri di kanan dan kiri sirat mengawasi setiap makhluk yang lalu. Setiap 1000 orang yang meniti sirat, hanya seorang sahaja yang Berjaya melepasinya. 999 orang akan terjatuh ke dalam neraka.

Rujukan: Kitab Aqidatun Najin karangan Syeikh Zainal Abidin Muhammad Al- Fathani. Pustaka Nasional Singapura 2004.

Isnin, 22 November 2010

60 PINTU PAHALA DAN PELEBUR DOSA

sumer cina islam
Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi dan utusan yang paling mulia.

Risalah ini ditujukan kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan- Nya dengan sesuatu apapun. Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya.

Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

1. TAUBAT

"Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" HR. Muslim, No. 2703.

"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ketenggorokan" .

2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU

"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga" HR. Muslim, No. 2699.

3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH

"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu", lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))" HR. At Turmidzi, No. 3347.

4. BERBUAT YANG MA`RUF DAN MENUNJUKKAN JALAN KEBAIKAN

"Setiap yang ma`ruf adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya" HR. Bukhari, Juz. X/ No. 374 dan Muslim, No. 1005.

5. BERDA`WAH KEPADA ALLAH

"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun" HR. Muslim, No. 2674.

6. MENGAJAK YANG MA`RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR.

"Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman" HR. Muslim, No. 804.

7. MEMBACA AL QUR`AN

"Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya" HR. Muslim, No. 49.

8. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya" HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66.

9. MENYEBARKAN SALAM

"Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan tidaklah kalian beriman (sempurna) sehingga berkasih sayang. Maukah aku tunjukan suatu amalan yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan kasih sayang di antara kalian? (yaitu) sebarkanlah salam" HR. Muslim, No.54.

10. MENCINTAI KARENA ALLAH

"Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman pada hari kiamat: ((Di manakah orang-orang yang mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku)) " HR. Muslim, No. 2566.

11. MEMBESUK ORANG SAKIT

"Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga" HR. Tirmidzi, No. 969.

12. MEMBANTU MELUNASI HUTANG

"Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan di akhirat" HR. Muslim, No.2699.

13. MENUTUP AIB ORANG LAIN

"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat" HR. Muslim, No. 2590.

14. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI

"Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya"
HR. Bukhari, Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555.

15. BERAKHLAK YANG BAIK

"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003.

16. JUJUR

"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukan jalan menuju surga"
HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim., No. 2607.

17. MENAHAN MARAH

"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai" HR. Tirmidzi, No. 2022.

18. MEMBACA DO`A PENUTUP MAJLIS

"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak terjadi di dalamnya kegaduhan lalu sebelum berdiri dari duduknya ia membaca do`a:

(Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa Tidak ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu) melainkan ia akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia berada di majlis tersebut" HR. Tirmidzi, Juz III/No. 153.

19. SABAR

"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahan nya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91.

20. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

"Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka...! Kemudian ditanyakan: Siapa ya Rasulullah?, beliau bersabda: ((Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian ia tidak bisa masuk surga))" HR. Muslim, No. 2551.

21. BERUSAHA MEMBANTU PARA JANDA DAN MISKIN

"Orang yang berusaha membantu para janda dan fakir miskin sama halnya dengan orang yang berjihad di jalan Allah" dan saya (perawi-pent) mengira beliau berkata: ((Dan seperti orang melakukan qiyamullail yang tidak pernah jenuh, dan seperti orang berpuasa yang tidak pernah berbuka" HR. Bukhari, Juz. X/No. 366.

22. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM

"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di surga seperti begini," seraya beliau menunjukan kedua jarinya: jari telunjuk dan jari tengah.
HR. Bukhari, Juz. X/No. 365.

23. WUDHU`

"Barangsiapa yang berwudhu`, kemudian ia memperbagus wudhu`nya maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya, hingga keluar dari ujung kukunya"
HR. Muslim, No. 245.

24. BERSYAHADAT SETELAH BERWUDHU`

(Barangsiapa berwudhu` lalu memperbagus wudhu`nya kemudian ia mengucapkan:

أشْهَدُ أنْ لاَّ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ ورَسُوْلُُُهُ،
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

(Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya,Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci," maka dibukakan baginya pintu-pintu surga dan ia dapat memasukinya dari pintu mana saja yang ia kehendaki"
HR. Muslim, No. 234.

25. MENGUCAPKAN DO`A SETELAH AZAN

"Barangsiapa mengucapkan do`a ketika ia mendengar seruan azan:

اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ والصَّلاَةِ القَائِمَةِ, آتِ مُحَمَّداً الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَّحْمُوْداً الَّذِيْ وَعَدتَّهُ

((Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah (derajat paling tinggi di surga) dan kelebihan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya)) maka ia berhak mendapatkan syafa`atku pada hari kiamat"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 77.

26. MEMBANGUN MASJID

"Barangsiapa membangun masjid karena mengharapkan keridhaan Allah maka dibangunkan baginya yang serupa di syurga" HR. Bukhari, No. 450.

27. BERSIWAK

"Seandainya saya tidak mempersulit umatku niscaya saya perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap shalat" HR. Bukhari II/No. 331 dan HR. Muslim, No. 252.

28. PERGI KE MASJID

"Barangsiapa berangkat ke masjid pada waktu pagi atau sore, niscaya Allah mempersiapkan baginya tempat persinggahan di surga setiap kali ia berangkat pada waktu pagi atau sore" HR. Bukhari, Juz. II/No. 124 dan HR. Muslim, No. 669.

29. SOLAT LIMA WAKTU

"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku sepanjang masa" HR. Muslim, No. 228.

30. SOLAT SUBUH DAN ASAR

"Barangsiapa shalat pada dua waktu pagi dan sore (subuh dan ashar) maka ia masuk surga" HR. Bukhari, Juz. II/No. 43.

31. SOLAT JUMAAT

"Barangsiapa berwudhu` lalu memperindahnya, kemudian ia menghadiri shalat Jum`at, mendengar dan menyimak (khutbah) maka diampuni dosanya yang terjadi antara Jum`at pada hari itu dengan Jum`at yang lain dan ditambah lagi tiga hari" HR. Muslim, 857.

32. SAAT DIKABULKANNYA PERMOHONAN PADA HARI JUMAAT

"Pada hari ini terdapat suatu saat bilamana seorang hamba muslim bertepatan dengannya sedangkan ia berdiri shalat seraya bermohon kepada Allah sesuatu, tiada lain ia akan dikabulkan permohonannya"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 344 dan HR. Muslim, No. 852.

33. MENGIRINGI SOLAT FARDHU DENGAN SOLAT SUNNAT RAWATIB

"Tiada seorang hamba muslim shalat karena Allah setiap hari 12 rakaat sebagai shalat sunnat selain shalat fardhu, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di surga" HR. Muslim, No. 728.

34. SOLAT 2 (DUA) RAKAAT SETELAH MELAKUKAN DOSA

"Tiada seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia berwudhu` dengan sempurna kemudian berdiri melakukan shalat 2 rakaat, lalu memohon ampunan Allah, melainkan Allah mengampuninya" HR. Abu Daud, No.1521.

35. SOLAT MALAM

"Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam"
HR. Muslim, No. 1163.

36. SOLAT DHUHA

"Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian pada setiap paginya memiliki kewajiban sedekah, sedangkan setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu sedekah, memerintahkan kepada yang makruf itu sedekah dan mencegah dari yang mungkar itu sedekah, tetapi semuanya itu dapat terpenuhi dengan melakukan shalat 2 rakaat dhuha" HR. Muslim, No. 720.

37. SELAWAT KEPADA NABI SAW

"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah membalas shalawatnya itu sebanyak 10 kali" HR. Muslim, No. 384.

38. PUASA

"Tiada seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkannya karena puasa itu dari neraka selama 70 tahun" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 35.

39. PUASA 3 (TIGA) HARI PADA SETIAP BULAN

"Puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan merupakan puasa sepanjang masa"
HR. Bukhari, Juz. IV/No. 192 dan HR. Muslim, No. 1159.

40. PUASA 6 (ENAM) HARI PADA BULAN SYAWAL

"Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan, lalu ia mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal maka hal itu seperti puasa sepanjang masa"
HR. Muslim, 1164.

41. PUASA `ARAFAT

"Puasa pada hari `Arafat (9 Dzulhijjah) dapat melebur (dosa-dosa) tahun yang lalu dan yang akan datang" HR. Muslim, No. 1162.

42. PUASA `ASYURA

"Dan dengan puasa hari `Asyura (10 Muharram) saya berharap kepada Allah dapat melebur dosa-dosa setahun sebelumnya" HR. Muslim,No. 1162.

43. MEMBERI HIDANGAN BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA

"Barangsiapa yang memberi hidangan berbuka bagi orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang berpuasa itu, dengan tidak mengurangi pahalanya sedikitpun" HR. Tirmidzi, No. 807.

44. SOLAT DI MALAM LAILATUL QADR

"Barangsiapa mendirikan shalat di (malam) Lailatul Qadr karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"
HR. Bukhari Juz. IV/No. 221 dan HR. Muslim, No. 1165.

45. SEDEKAH

"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api"
HR. Tirmidzi, No. 2616.

46. HAJI DAN UMRAH

"Dari umrah ke umrah berikutnya merupakan kaffarah (penebus dosa) yang terjadi di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga" HR. Muslim, No. 1349.

47. BERAMAL SOLIH PADA 10 HARI BULAN DZULHIJJAH

"Tiada hari-hari, beramal shalih pada saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pada bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: "Dan tidak (pula) jihad di jalan Allah? Beliau bersabda: "Tidak (pula) jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak kembali lagi dengan membawa sesuatu apapun"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 381.

48. JIHAD DI JALAN ALLAH

"Bersiap siaga satu hari di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan tempat pecut salah seorang kalian di surga adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 11.

49. INFAQ DI JALAN ALLAH

"Barangsiapa membantu persiapan orang yang berperang maka ia (termasuk) ikut berperang, dan barangsiapa membantu mengurusi keluarga orang yang berperang, maka iapun (juga) termasuk ikut berperang" HR. Bukhari, Juz.VI/No. 37 dan HR. Muslim, No. 1895.

50. MENYEMBAHYANGKAN MAYAT DAN MENGIRINGI JENAZAH

"Barangsiapa ikut menyaksikan jenazah sampai dishalatkan maka ia memperoleh pahala satu qirat, dan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikubur maka baginya pahala dua qirat. Lalu dikatakan: "Apakah dua qirat itu?", beliau menjawab: ((Seperti dua gunung besar))" HR. Bukhari, Juz. III/No. 158.

51. MENJAGA LIDAH DAN KEMALUAN

"Siapa yang menjamin bagiku "sesuatu" antara dua dagunya dan dua selangkangannya, maka aku jamin baginya surga"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 264 dan HR. Muslim, No. 265.

52. KEUTAMAAN MENGUCAPKAN LAA ILAHA ILLALLAH DAN SUBHANALLAH WA BI HAMDIH
"Barangsiapa mengucapkan:

((لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ)) sehari seratus kali, maka baginya seperti memerdekakan 10 budak, dan dicatat baginya 100 kebaikan,dan dihapus darinya 100 kesalahan, serta doanya ini menjadi perisai baginya dari syaithan pada hari itu sampai sore. Dan tak seorangpun yang mampu menyamai hal itu, kecuali seseorang yang melakukannya lebih banyak darinya". Dan beliau bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: (( سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ )) satu hari 100 kali, maka dihapuskan dosa-dosanya sekalipun seperti buih di lautan"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 168 dan HR. Muslim, No. 2691.

53. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN

"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam kenikmatan surga dikarenakan ia memotong pohon dari tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang" HR. Muslim.

54. MENDIDIK ANAK PEREMPUAN

"Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan, di mana ia melindungi, menyayangi, dan menanggung beban kehidupannya maka ia pasti akan mendapatkan surga" HR. Ahmad dengan sanad yang baik.

55. BERBUAT BAIK KEPADA HAIWAN

"Ada seseorang melihat seekor anjing yang menjilat-jilat debu karena kehausan maka orang itu mengambil sepatunya dan memenuhinya dengan air kemudian meminumkannya pada anjing tersebut, maka Allah berterimakasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga" HR. Bukhari.

57. MENINGGALKAN PERDEBATAN

"Aku adalah pemimpin rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan padahal ia dapat memenangkannya" HR. Abu Daud.

58. MENGUNJUNGI SAUDARA-SAUDARA SEIMAN

((Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang para penghuni surga? Mereka berkata: "Tentu wahai Rasulullah", maka beliau bersabda: "Nabi itu di surga, orang yang jujur di surga, dan orang yang mengunjungi saudaranya yang sangat jauh dan dia tidak mengunjunginya kecuali karena Allah maka ia di surga")) Hadits hasan, riwayat At-Thabrani.

59. KETAATAN SEORANG ISTERI TERHADAP SUAMINYA

"Apabila seorang perempuan menjaga shalatnya yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga kemaluannya serta menaati suaminya maka ia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki" HR. Ibnu Hibban, hadits shahih.

60. TIDAK MEMINTA-MINTA KEPADA ORANG LAIN

"Barangsiapa yang menjamin dirinya kepadaku untuk tidak meminta-minta apapun kepada manusia maka aku akan jamin ia masuk surga"
Hadits shahih, riwayat Ahlus Sunan.

Judul Asli: 60 باباً من أبواب الأجر وكفارات الخطايا - دار الوطن
Diterjemahkan oleh: Abdurrauf Amak Lc

Selasa, 16 November 2010

KHUTBAH AIDILADHA 1431H


اللهُ أَكْبَرُ ( 3 كالي ) اللهُ أَكْبَرُ ( 3 كالي ) اللهُ أَكْبَرُ ( 2 كالي ) اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا و الحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلا . الحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ يَوْمَ عِيْدِ الأضْحَى أَسْعَدَ الأياَّمِ لنَاَ . وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا أَوْلانَا وَنَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمِهِ الَّتِى بِهَا وَالانَا. وَأَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أَمَّا بَعْدُ…… فَيَا إِخْوَانِيْ ! اتَّقُوْا اللهَ وَأُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
فرمان الله تعالى دالم أية 1-3 سورة الفجر :
وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
Maksudnya : Demi waktu fajar; Dan malam yang sepuluh (yang mempunyai kelebihan di sisi Allah); Dan bilangan yang genap serta yang ganjil;

Selamat menyambut hari raya Eidil Adha diucapkan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat. Kesyukuran yang tidak terhingga kita panjatkan ke hadhrat Allah atas nikmat hari raya korban yang juga dipanggil Aidil Akbar bermakna hari raya besar. Sepatutnya hari raya korban lebih dirasai kemeriahan sambutannya berbanding hari raya puasa yang juga dipanggil Aidil Asghor iaitu hari raya kecil. Sesungguhnya Aidil Adha mengingatkan kita kepada Saiyidina Omar bin Al-Khattab yang memberikan ucapan beliau ; “Sesungguhnya Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan, lalu ia disambut dengan Aidil Fitri. Manakala hari penurunan terakhir Al-Quran pula ialah pada bulan Zulhijjah ketika Rasulullah s.a.w. menunaikan ibadah haji yang terakhir (Haji Wada’), maka ia disambut dengan Aidil Adha ” . Maka jelaslah Aidil Adha adalah hari merayakan kesyumulan Islam sebagai satu-satunya cara hidup yang lengkap dan sempurna, yang mengatur, menyusun segala aspek kehidupan manusia, akidah, syariat, politik, ekonomi, pendidikan, kemasyarakatan, perundangan, akhlak dan sebagainya. Sempena berada pada hari yang mulia ini marilah kita sama merebut kelebihan yang dijanjikan oleh Allah sebagaimana yang disebut oleh Allah pada awal surah al-Fajr di mana Ibnu Abbas dan Mujahid menyatakan bahawa malam sepuluh yang dimaksudkan ialah 1 hingga 10 Zulhijjah di mana pendapat ini dikuatkan dengan sebuah hadis yang diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a:

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ” – رواه البخاري
Maksudnya : Tidak ada dari hari-hari yang dilakukan amal soleh padanya yang lebih disukai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini. Sahabat r.a bertanya, Wahai Rasulullah! Dan tidakkah juga berjihad fi sabilillah (lebih afdal daripada beramal pada hari-hari ini)? Rasulullah SAW bersabda, “Tidak juga berjihad fi sabilillah, kecuali orang yang berjihad dengan diri dan hartanya dan tidak membawa pulang apa-apa pun”.

Muslimin/mat yang dirahmati Allah S.W.T,
Bulan Zulhijjah mempunyai kelebihan tersendiri di mana al-Hafiz Ibnu Hajar menjelaskan sebab keutamaan 10 hari pertama Zulhijjah ialah kerana pada hari-hari tersebut terkumpul ibadat-ibadat yang induk seperti solat, puasa, sedekah, ibadat korban dan haji yang mana hal-hal itu kesemuanya tidak terdapat secara serentak pada bulan-bulan lain. Rasulullah s.a.w sendiri begitu gemar untuk berpuasa sunat pada 9 awal bulan Zulhijjah terutama pada hari Arafah. Kita juga disunatkan untuk bertakbir bermula dari waktu subuh hari Arafah iaitu 9 Zulhijjah dan berakhir sehingga waktu Asar pada hari ke-13 Zulhijjah yang menunjukkan bagaimana besarnya kelebihan dan sambutan hari raya korban berbanding hari raya puasa tetapi kita di sebelah Asia Tenggara adalah sebaliknya di mana lebih meriah menyambut Aidil Fitri daripada Aidil Adha. Ketika kemeriahan menyambut Aidil Adha marilah kita sama-sama menghayati isi penting yang pernah disampaikan oleh junjungan besar nabi Muhamamd s.a.w dalam khutbah haji wada’ atau perpisahan antaranya [1] pengharaman riba yang menindas manusia di mana Islam sentiasa menanamkan kasih sayang dalam setiap aspek kehidupan agar tidak wujudnya sikap suka mengambil kesempatan di atas kesusahan orang lain. Riba telah menghancurkan ekonomi dunia dan membawa kepada penderitaan seperti keganasan terhadap peminjam sehingga ada yang dibunuh dan tidak kurang yang membunuh diri sendiri. Takutilah amaran Allah melalui ayat 278 -279 surah al-Baqarah :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ
Maksudnya : Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan tinggalkanlah (jangan menuntut lagi) saki baki riba (yang masih ada pada orang yang berhutang) itu, jika benar kamu orang- orang yang beriman. Oleh itu, kalau kamu tidak juga melakukan (perintah mengenai larangan riba itu), maka ketahuilah kamu: akan adanya peperangan dari Allah dan RasulNya, (akibatnya kamu tidak menemui selamat). Dan jika kamu bertaubat, maka hak kamu (yang sebenarnya) ialah pokok asal harta kamu. (Dengan yang demikian) kamu tidak berlaku zalim kepada sesiapa, dan kamu juga tidak dizalimi oleh sesiapa.

اللهُ أَكْبَرُ! اللهُ أَكْبَرُ! اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الحَمْدُ
Firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 179 :

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Maksudnya : Dan di dalam hukuman Qisas (balasan yang seimbang) itu ada jaminan hidup bagi kamu, wahai orang-orang yang berakal fikiran, supaya kamu bertaqwa

Perkara ke-[2] yang disentuh dalam khutbah wada’ iaitu Islam sentiasa menjamin perlindungan jiwa manusia daripada diceroboh samada dengan pembunuhan langsung atau tidak langsung. Kes bunuh yang terus meningkat tanpa mengira usia dan pangkat bagaikan tiada penyudahan. Begitu juga masalah kemalangan maut yang berlaku silih berganti di mana disarankan agar Kerajaan melaksanakan hukum Islam dalam menanganinya sebagai contoh kes jika seseorang melanggar orang hingga mati maka dia kena bayar diyat kepada keluarga si mati berbanding undang-undang hari ini di mana pesalah hanya dikenakan bayaran kompaun kepada kerajaan sedangkan keluarga mangsa hanya menerima kematian dan kesedihan tanpa pembelaan atau pun pampasan sewajarnya

Perkara ke-[3] Rasulullah s.a.w turut menekankan agar menghindari peperangan kerana Islam adalah agama yang sejahtera yang membenci perang kecuali setelah terpaksa bagi mempertahankan agama, negara dan diri. Pelbagai cara dilakukan oleh musuh Islam dalam menuduh Islam sebagai agama pengganas disamping sekatan demi sekatan termasuk pembinaan masjid, pakaian purdah bagi menghalang kebangkitan Islam namun usaha mereka tetap digagalkan oleh Allah. Kewajipan kita umat Islam ialah menerangkan tentang keindahan Islam melalui kefahaman terhadap agama kita sendiri dan pengamalan dalam kehidupan seharian

Muslimin/mat yang diberkati Allah S.W.T,
Firman Allah dalam ayat 59 surah al-Ahzab:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Maksudnya : Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan yang beriman supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani

Sesuai dengan kedatangan nabi Muhamamd s.a.w pembawa rahmat kepada sekalian alam maka jasa baginda terhadap golongan wanita begitu banyak yang menukar pandangan masyarakat yang dulu menganggap wanita setaraf dengan syaitan, binatang, hamba abdi kepada kedudukan yang tinggi sehingga perkara ke -[4] nabi menyentuh berkaitan kewajipan menjaga hak wanita tetapi malangnya semakin ramai yang menzalimi wanita dan ramai pula wanita sendiri yang rela maruah mereka dilacurkan dengan mendedah aurat dan bergaul bebas sehingga keadaan akhlak semakin parah. Apa yang lebih malang jasa nabi seperti dilupakan apabila berlakunya penghinaan terhadap Islam dan nabi Muhammad s.a.w dalam Festival Busana Muslim di Monte Carlo 9 Ogos lalu di mana kebanyakan yang terlibat sebagai peganjur adalah beragama Islam. Pertunjukan itu bukan sahaja tidak menutup aurat dengan sempurna malah menghina nabi Muhammad di pakaian seksi mereka dengan menamakannya sebagai Islam seolah-olah meghalalkan apa yang jelas diharamkan oleh Allah demi menjaga hati musuh Islam. Mereka yang terlibat belum lagi memohon maaf secara terbuka kepada seluruh umat Islam sehingga hari ini. Mereka sepatutnya takut kepada Allah dan azabnya yang begitu dahsyat disamping malu kepada masyarakat barat sendiri yang mula merasai bagaimana pakaian seksi dan menjolok mata boleh menyebabkan masalah kerosakan akhlak dan merebaknya kes jenayah. Kita dapat baca berita terbaru di mana ada sebuah Bandar persisiran pantai di Itali akan menyaman sehingga RM 2000 kepada mereka yang memakai skirt pendek atau menjolok mata sedangkan kita di sini rasa malu dan rimas menutup aurat

اللهُ أَكْبَرُ! اللهُ أَكْبَرُ! اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الحَمْدُ

Perkara ke-[5] yang ditekankan dalam Khutbah haji wada’ ialah Islam menghalang penindasan melalui penyalah gunaan kuasa oleh pemimpin ke atas rakyat jelata seperti hukum rimba ISA dan sebagainya. Semasa rakyat terus dihimpit dengan kenaikan harga minyak RON97 ketika minyak RON95 sedang dikaji kerana banyak kes menyebabkan kenderaan mudah terbakar disamping harga barangan yang terus naik ditambah lagi dengan saman ekor yang jelas zalim kerana ia memeras wang rakyat bukan untuk mendidik rakyat supaya cermat di jalanraya. Begitu juga pemimpin terus menambah hutang negara dengan nisbah setiap rakyat terpaksa menanggung 14 ribu seorang hutang akibat penyelewengan dan pembaziran disamping kerugian akibat rasuah RM 10 bilion setahun. Pemimpin juga terus bernafsu untuk melakukan pembaziran dengan cadangan pembinaan Menara Warisan setinggi 100 tingkat bernilai lebih RM 5 bilion di samping Pusara Negara bersebelahan tugu negara memuatkan 250 lubang kubur VIP Islam dan 250 VIP bukan Islam dengan kos RM 70 juta dengan anggaran RM 140 ribu selubang. Akibat pemimpin bernafsu besar maka rakyat jelata terus menderita. Ingatlah peringatan nabi s.a.w

قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ
Maksudnya : Sabda nabi tentang tanda-tanda qiamat bahawa hamba akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa kasut dan orang yang bertelanjang lagi miskin yang hanya mengembala kambing berlumba-lumba untuk membina bangunan tinggi-tinggi lambang kemegahan

Ulama’ menerangkan pada akhir zaman akan timbul golongan miskin yang mendirikan bangunan tinggi dengan cara berhutang di mana tidak pelik walau hutang negara terus meningkat tetapi nafsu untuk membazir terus bertambah. Penyakit suka berhutang turut ditiru oleh rakyat sehingga ramai yang sanggup berhutang melebihi kemampuan demi memiliki rumah atau kenderaan mewah. Penafsiran yang lain mengatakan golongan miskin menjadi orang kaya secara tiba-tiba termasuk melalui rasuah pilihan raya sehingga dapat membina bangunan tinggi

Muslimin/mat yang dirahmati Allah S.W.T,

Mesej ke- [6] Khutbah wada’ turut menekankan persamaan nilai kemanusiaan tanpa mengira bangsa dengan membuang semangat perkauman sempit yang boleh menghancurkan perpaduan rakyat. Kerajaan sepatutnya menjadikan pelajaran agama sebagai mata pelajaran Teras di sekolah bukannya mata pelajaran Sejarah bagi menangani masalah sosial, perpaduan dan semangat cintakan negara kerana pelajaran sejarah yang banyak lagi kekurangan dibimbangi hanya melahirkan masyarakat yang memuja pemimpin bukannya yang cintakan perpaduan dan negara

Perkara ke- [7] yang ditekankan oleh nabi iaitu Islam membanteras sistem monopoli yang menghakis rasa kasih sayang dengan menggalakkan penindasan terutama menerusi sistem kapitalis yang digunapakai. Akhirnya syarikat tertentu menguasai harga barangan di pasaran yang membolehkan mereka sesuka hati menaikkan harga yang sepastinya menindas rakyat jelata

Wasiat nabi yang ke-[8] yang paling penting sekali iaitu wajib menjadikan al-Quran dan sunnah sebagai panduan di mana kejayaan umat Islam bergantung kepada sejauh mana mereka berpegang teguh kepada 2 sumber utama ini dalam kehidupan. Kita merasa kecewa bila pemimpin masih gagal mengasingkan antara sumber halal dengan haram seperti hasil judi bernilai RM2.3 bilion yang terdapat dalam akaun hasil yang disatukan di Kementerian Kewangan pada tahun 2009. Hasil inilah yang telah digunakan oleh kerajaan untuk membayar gaji kepada seramai 1.2 juta penjawat awam dan semua projek pembangunan termasuk untuk manfaat masyarakat Islam. Begitu juga cadangan untuk menggadaikan maruah dan akhlak rakyat demi mengaut keuntungan dengan mengisytiharkan Malaysia sebagai Hab hiburan malam yang bakal menyaksikan masalah semakin bertambah bukan semakin kebah. Sepatutnya pemimpin melahirkan rakyat bertaqwa untuk mendapat berkat bukan manusia derhaka yang mengundang laknat Allah dunia akhirat.

Firman Allah dalam ayat 7 surah al-Hasyru :

ۚ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Maksudnya : ……Dan apa jua perintah yang dibawa oleh Rasulullah (s.a.w) kepada kamu maka terimalah serta amalkan, dan apa jua yang dilarangNya kamu melakukannya maka patuhilah laranganNya. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah amatlah berat azab seksaNya (bagi orang-orang yang melanggar perintahNya).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الُمْسِلِمْينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَا فَوْزَ المُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

خطبة كدوا
اللهُ أَكْبَرُ ( 3 كالي ) اللهُ أَكْبَرُ ( 3 كالي ) اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا و الحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلا. الحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ . أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ . أَمَّا بَعْدُ…….فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ وَأَطِيْعُوْهُ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ يُحِبُّ المُتَّقِيْنَ …. فرمان الله تعالى دالم أية 103-107سورة الصافات :
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاَءُ الْمُبِينُ وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
Maksudnya : Setelah keduanya berserah bulat-bulat ( menjunjung perintah Allah) dan nabi Ibrahim merebahkan anaknya dengan meletakkan iringan mukanya atas tompok tanah ( untuk disembelih) serta Kami menyerunya :”Wahai nabi Ibrahim! Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebuskan anak itu dengan sembelihan yang besar.

Muslimin/mat yang dirahmati Allah,
Ketika mengingati pengorbanan hebat nabi Ibrahim yang terpaksa menyembelih anaknya nabi Ismail melalui suatu arahan dalam mimpi benarnya maka umat Islam pada hari ini mesti disuburkan kembali rasa yakin tentang keadilan dan kehebatan sistem Islam dalam menjanjikan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kira pernah menyaksikan bagaimana Suraqah bin Malik terlalu yakin dengan janji nabi yang belum lagi menjadi pemimpin Daulah Islamiah di Madinah bahawa dia bakal dikalungkan dengan gelang kerajaan Kisra, Parsi ditambah lagi dengan keyakinan para sahabat yang lain sehingga kerajaan Islam yang mulanya hanya dianggap kecil akhirnya berjaya menumbang Empayar Kristian, Rom dan Majusi,Parsi pada zaman Sayyidina Umar al-Khottab seterusnya menguasai Empayar Hindu, India dan Budha, China. Begitu juga keyakinan pejuang Islam terhadap janji nabi bahawa sebaik-baik ketua ialah yang berjaya membuka kota Intanbul dan sebaik-baik tentera adalah tenteranya sehingga Sultan Muhammad al-Fateh berjaya menawan kota Istanbul yang begitu kukuh kubunya. Oleh itu bila umat Islam berjaya menyuburkan rasa yakin terhadap janji Allah untuk membebaskan Masjid Aqsa maka kemenangan semakin dekat dan hampir

Muslimin/mat yang dirahmati Allah,
Sempena berada pada hari raya korban juga kita mesti meningkatkan tahap pengorbanan dalam memperjuangkan Islam dan membantu saudara seagama. Jika semasa menyambut Aiduil Fitri kita diwajibkan membayar zakat untuk meringankan bebanan saudara seagama begitulah kedatangan Aidil Adha yang digalakkan kita mengerjakan ibadat korban untuk diagihkan daging kepada saudara yang memerlukan di mana ia semua bertujuan melahirkan masyarakat yang penyayang dan mengambil berat tentang penderitaan saudara seagama yang lain. Penderitaan umat Islam yang sedang dibunuh di Selatan Thailand, Filiphina, Palestin, Iraq, Afghanistan dan sebagainya menuntut pembelaan sewajarnya daripada kita. Begitu juga mangsa Gunung Berapi dan Tsunami di Indonesia. Tidak lupa kita ucapkan takziah kepada mangsa banjir di Kedah, Perlis dan Kelantan sendiri di samping hulurkanlah bantuan setakat termampu. Ringankanlah bebanan dan penderitaan mereka terutama dalam susana hari raya di mana Allah pasti meringankan bebanan kita di akhirat kelak

اللهُ أَكْبَرُ! اللهُ أَكْبَرُ! اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الحَمْدُ
Salam Eidil Adha diucapkan kepada seluruh muslimin dan muslimat. Bagi yang berkemampuan disarankan agar menghidupkan sambutan Eidil Adha ini dengan ibadat korban sebagaimana yang dianjurkan oleh Islam.

قَالَ الرَّسُوْلُ  : مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّناَ – رواية ابن ماجه
Maksudnya : Sesiapa yang mempunyai kemampuan sedangkan dia tidak melakukan ibadat korban maka janganlah dia mendekati tempat solat kami

اللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيْ الحَاجَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ , اللّهُمَّ لا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لايَخَافُكَ وَلا يَرْحَمُنَا, اللّهُمَّ انْصُرِ المُجَاهِدِيْنَ الَّذِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِكَ فِيْ كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ , اللّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانِنَا المُسْلِمِيْنَ فِى عِرَاق وَفِى فَلَسْطِين وَفِى لبنان وَفِى سوريا وَفِى كَشْمِيْر وَفِى الهِنْد وفى أفغانستانِ وَفِى شِيْشَان وَفِى جَنُوْبِ بِلِيِبين وَفِى إيندونيسيا وفى تايلند وَفِى بَلَدِنَا ماليزيا اللّهُمَّ يَا مُنْزِلَ الكِتَابِ وَ يَا مُجْرِيَ السَّحَابِ وَ يَاهَازِمَ الأحْزَابِ اِهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ, اللّهُمَّ عَلَيْكَ بِاليَهُوْدِ وَمَنْ وَالاهُمْ, اللّهُمَّ عَلَيْكَ بِالنَّصَارَى وَمَنْ وَالاهُمْ, اللّهُمَّ عَلَيْكَ بِالهُنَوْدِ وَمَنْ وَالاهُمْ, اللّهُمَّ عَلَيْكَ بِالأمِيرِكَان وَمَنْ وَالاهُمْ, اللّهُمَّ عَلَيْكَ بِالِبرِيطَان وَمَنْ وَالاهُمْ, اللّهُمَّ عَلَيْكَ بِأَحْزَابِ المُشْرِكِيْنَ الطَّاغِيْنَ الظَّالِمِيْنَ وَمَنْ وَالاهُمْ, اللّهُمَّ دَمِّرْهُمْ تَدْمِيْرًا وَ تَبِّرْهُمْ تَتْبِيْرًا وَاجْعَلْهُمْ هَبَاءً مَنْثُوْرًا اللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ دِيْنَكَ , اللّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِّلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُؤْمِنِيْنَ . اللّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاتَنَا وَقِيَامَنَا وَجَمِيْعَ حَسَنَاتِنَا وَاجْعَلْهَا خَالِصَةً لِوَجْهِكَ الكَرِيْم. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سبُحْاَنَكَ اللّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

http://ekhutbah.wordpress.com (IBNU ATIQ)